أصحاب

Monday, May 30, 2011

Menghalalkan Apa Yang Diharamkan

Satu daripada perkara yang membatalkan syahadatain ialah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah SWT atau sebaliknya.  
 
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta." [an-Nahl:105] 

Begitu juga sebesar-besar pembohongan ialah mudah menghalalkan apa yang diharamkan dan mengharamkan apa yang dihalalkan tanpa kajian yang mendalam. 

"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu adalah) kesenangan yang sedikit; dan bagi mereka azab yang pedih."  
[anNahl: 116-117] 

Satu lagi daripada perkara yang membatalkan syahadatain ialah ingkar nikmat Tuhan samada yang terang atau yang tersembunyi, sesuatu yang mudah difikir atau yang memerlukan kajian. Kerana segala nikmat itu adalah datang dari Allah SWT. Bahkan kita mesti beriman bahawa sesuatu bencana yang menimpa kita juga dari Allah SWT , Dialah pemberi nikmat dan penghalangnya. Bukanlah bidang kuasa manusia di dalam urusan memberi dan menahan rezeki seseorang tetapi hak Allah SWT dengan kehendakNya jua. 

"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menhitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)" [Ibrahim: 34] 


"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu daripada kamu, tiba-tiba sebahagian daripada kamu mempersekutukan Rabbnya dengan (yang lain), biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya)" [An-Nahl: 53-55] 

[Batas-batas Iman & Kufr: Utz S.Hawa]

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Post

get this widget here

Tadabbur i-Quran

Hadis Pilihan Hari Ini

Like & Share in 3 seconds!

Share